Mengenai Saya

Foto saya
palembang, sumatera selatan, Indonesia
tak ada yang bisa ku bagi kepada kalian semua... semoga sedikit pengetahuan ku bermanfaat bagi kalian

Sabtu, 16 Maret 2013

biology from blue: mekanisme pengasaman lambung

biology from blue: mekanisme pengasaman lambung: Pengasaman Lambung                                                                                       H...

mekanisme pengasaman lambung

























Pengasaman Lambung
 




                                                                                 
 H+ dan CL-secara aktif ditransport ke dlm lumen lambung oleh pompa-pompa yang umumnya berpasangan. Panah padat : transpor aktif; Panah putus-putus : difusi. CI=cairan interstisial; LL=lumen lambung.

            Pada saat masuknya makanan ke lambung, maka lambung akan menstimulus dinding lambung untuk melepaskan hormone gastrin ke dalam darah. Reseptor hormone tersebut berada di sel lambung juga, akibatnya lambung akan mengeluarkan getahnya yang mengandung asam klorida (HCL) dan enzim pepsin serta amilase. Reaksi pelepasan asam klorida sebagai bagian getah lambung dikenal sebagai reaksi pengasaman lambung. Oleh karena itu , nutrient yang bersifat karbohidrat dan protein dapat menjadi fragmen yang lebih kecil sedangkan lipid masih dalam kondisi yang sama. Pekatnya asam lambung ini dapat di tolerir oleh dinding lambung, karena selain mengeluarkan asam klorida, permukaan dinding lambung ditutupi oleh lender atau mucus sehingga tidak terjadi kerusakan dinding lambung.

Mekanismenya :
pH asam kim yg memasuki duodenum menstimulasi sel-sel dinding usus mensekresikan hormon skretin. Skretin menstimulasi pankreas untuk membebaskan bikarbonat, yang menetralkan kim asam itu. Enterogastron kedua yaitu kolesistokinin (CCK), disekresikan sebagai respon terhadap kehadiran asam. Asam amino atau asam lemak. CCK menyebabkan kantung empedu berkontraksi dan membebaskan getahnya ke dalam usus halus.

Kamis, 28 Februari 2013

Polisitemia


Polisitemia adalah penyakit kelainan pada darah, dimana penyakit ini disebabkan oleh produksi sel darah merah yang terlalu berlebih sehingga menyebabkan darah manuasi lebih kental. Akibatnya bisa penderita dapat merasa pusing, kesemutan, dan telinga berdenging. Akibat terparah bisa menyebabkan orang itu stroke, sakit jantung dan meninngal. Peyakit ini terbagi menjadi 2 kelompok yaitu polisitemia vera dan polisitemia skunder, polisitemia vera sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan apa penyebab pasti produksi sel darah merah itu tiba-tiba berlimpah. Sedangkan untuk polisitemia skunder biasanya disebabkan oleh  perokok atau orang yang tinggal di daerah pegunungan. Selain dua faktor di atas polisitemia juga dapat disebabkan oleh faktor dehidrasi, dimana tubuh kekurangan cairan sehingga darah mengenta yang demikian dinamakan polisitemia relatif dapat diatasi dengan segera menyeimbangkan cairan dalam tubuh.

Adakah kemungkin pada perokok pasif untuk menderita polisitemia?
Kemungkinan selalu ada, tapi ditinjau dari seberapa sering atau seberapa intens seorang perokok pasif ini dekat dengan perokok aktif. Jika terlalu sering dekat dengan perokok aktif maka dapat dipastikan perokok pasif ini tadi menghirup asap rokok lebih banyak maka dapat disimpulkan besar kemungkinan untuk menderita polisitemia. Tapi apabila perokok pasif ini hanya sesekali saja atau tidak terlalu sering dekat dengan perokok aktif maka kemungkinan itu kecil.

Kandungan apa saja pada rokok yang menyebabkan orang menderita polisitemia?
Menurut analisa kelompok kami jika di tinjau dari pengertian penyakit polisitemia itu sendiri yaitu “suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang”. Maka bukan kandungan dari rokok tersebut melaikan “asap rokok” dimana mnurut info yang kami dapat menyatakan “asap rokok itu mengandung karbon monoksida. Karbon monoksida adalah bahan kimia beracun yang biasanya ditemukan dalam asap buangan mobil”. Hal inilah yang kemudian bisa menurunkan jumlah oksigen dalam darah maka terjadilah kondisi hipoksia. Maka tubuh akan menyeimbangkan keadaan kekurangan oksigen tersebut lalu memproduksi oksigen lebih banyak dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak dan otomatis darah akan lebih kental. Faktor inilah yang menyebabkan seseorang menderita polisitemia.

Mengapa orang yang tinggal dipegunungan berpeluang menderita polisitemia skunder?
Seperti yang telah kita ketahui pada daerah dataran tinggi atau pegunungan kadar oksigen itu semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena tekanan udara di pegunungan lebih rendah. Karena ada penurunan tekanan diakibatkan posisi gunung yang berada jauh lebih tinggi dari dataran rendah. Dengan keadaan yang demikian maka tubuh yang kekurangan oksigen tadi akan meminta suplai oksigen lebih banyak agar tidak terjadi hipoksia. Di dalam tubuh yang banyak mengandung oksigen adalah sel darah merah. Dengan banyaknya suplai sel darah merah ke dalam tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh tadi, maka darah pun menjadi kental. Hal inilah yang menyebabkan polisitemia skunder.

Siapa saja yang dapat tekena penyakit polisitemia?
Polisitemia Vera (PV) biasanya mengenai penderita saat berumur 40-60 tahun, walaupun kadang-kadang (sebanyak 5%) ditemukan pada mereka yang berusia lebih muda; angka kejadian untuk PV ialah 7: 1.000.000 penduduk dalam ssetahun. Penyakit ini didapatkan dua kali lebih banyak pada wanita, dan dapat terjadi pada semua ras/bangsa. Sedangkan untuk Polisitemia sekunder belum diketahui  usia berapa yang dapat menderita polisitemia skunder ini, dan menurut pemikiran kami tidak diketahuinya usia penderita polisi temia skunder ini disebabkan oleh tergantung faktor eksternal yang mempengaruhi si penderita, jika penderita sedari muda telah mengalami faktor-faktor eksternal yang dapat memungkinkan timbulnya polisitemia skunder tersebut maka dapat terjadi sedari muda dan sebaliknya.

Adakah hubungan antara hipertensi dan polisitemia ?
Ada. Polisitemia ini merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi dimana pembuluh darah sebagai sarana transformasi menjadi penuh/sesak karena produksi sel darah yang berlebihan. Ibarat jalan raya, arus lalu lintas tidak lancar. Sel-sel darah terpaksa berjalan pelan, yang lebih berat lagi dapat meyebabkan macet. Kemacetan tentu sering di jalan yang kecil, begitu juga darah sering macet/ menyumbat pembuluh darah kecil seperti di pembuluh darah jantung sehingga dapat menimbulkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Bagaimana cara mengurangi sel darah merah yang berlebihan (kental) pada penderita polisitemia ?
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi sel darah merah yang berlebihan pada penderita polisitemia, yaitu :
·         Flebotomi, adalah terapi utama pada polisitemia vera. Flebotomi mungkin satu-satunya bentuk pengobatan yang diperlukan untuk banyak pasien, kadang-kadang selama bertahun-tahun dan merupakan pengobatan yang dianjurkan. Pada flebotomi, sejumlah kecil darah diambil setiap hari sampai nilai hematokrit (proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah) mulai menurun. Jika nilai hematokrit sudah mencapai normal, maka darah diambil setiap beberapa bulan, sesuai dengan kebutuhan. Untuk satu kali pengambilan darah, biasanya dikeluarkan kira-kira 300 cc. Jika diperlukan, dapat diulangi lagi sesuai kebutuhan.Terapi ini sebenarnya hanya bersifat menahan dan mengontrol eritrosit, sehingga pasien bisa terhindar dari komplikasi penyakit artinya pasien harus "membuang darah" seumur hidupnya.
·         Kemoterapi Hidroksiurea untuk menekan produksi sel darah di sumsum tulang. Penggunaan golongan obat alkilasi sudah banyak ditinggalkan atau tidak dianjurkan lagi karena efek leukemogenik dan mielosupresi yang serius.

Berapa lama tubuh mampu bertahan akibat polisitemia mulai dari yang paling ringan sampai ke yang fatal?
Bahwa kelainan polisitemia ini terbagi atas dua macam yaitu polisitemia sekunder, polisitemia yang disebabkan oleh kondisi dimana sumsum tulang memproduksi sel darah merah berlebih sebagai respon dari kurangnya kadar oksigen di dalam tubuh. Kekurangan oksigen dapat disebabkan oleh penyakit paru kronik seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), penyakit ginjal, sindroma cushing, hemangioblastoma, dan seseorang yang berada di ketinggian, perokok yang berlebihan. Namun polisitemia sekunder ini dapat kembali normal asalkan penyebabnya diatasi (ringan).
Polisitemia vera/primer disebabkan kelainan genetic, kondisi ini dimana sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah dan Tubuh tidak memiliki gen untuk menghentikan pertumbuhan sel darah merah. Bisa jadi tubuh bahkan terus memerintahkan sel darah merah untuk terus berkembang. Kasus polisitemia cukup banyak ditemukan di Indonesia. Polisitemia vera bisa menyerang pria atau wanita dari usia 20-40 tahun dan resikonya, bisa mencetuskan penggumpalan darah dan kemudian memicu penyumbatan pada jantung. Bisa juga berujung pada stroke dan masalah pada paru-paru. meski jarang terjadi, polisitemia juga bisa mencetuskan kanker darah atau leukimia Sayangnya belum ada cara yang dapat menyembuhkan pasien. Namun, pasien harus diobati untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Jadi pasien dapat kapan saja mengalami kematian (fatal).

Rabu, 14 November 2012

Reaksi Desimilasi dan Pembebasan Energi



Metabolisme adalah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang menghasilkan energi dan menggunakan energi untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan selular. Reaksi kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrien disebut reaksi desimilasi (peruraian). Sedangkan reaksi kimiawi yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel lainnya disebut reaksi asimilasi (anabolik).
            Oksidasi yaitu hilangnya elektron dari suatu molekul, selalu disertai dengan reduksi yaitu diperolehnya elektron oleh molekul yang lain.
            Bila mikroorganisme merombak nutrien, energi yang dilepaskannya disimpan dalam senyawa-senyawa kaya energi seperti ATP. Dengan cara menggandengkan perombakan senyawa-senyawa ini dengan reaksi endergonik, maka energi yang dibebaskan pada perombakan dapat digunakan untuk melangsungkan endergonik.
            Mekanisme yang dipengaruhi oleh organisme untuk menghasilkan energi ialah reaksi oksidasi-reduksiyang memindahkan elektron dari sistem-sistem O/R, dengan tegangan oksidasi-reduksi yang lebih rendah ke sistem O/R dengan tegangan oksidasi-reduksi yang lebih tinggi, seperti pada rantai angkutan elektron.
            Energi yang dihasilkan oleh mikroorganisme dari senyawa-senyawa kimia atau cahaya. Ada banyak lintasan katabolik anaerobik dan aerobik yang menghasilkan energi dari senyawa-senyawa kimia. Salah satu yang penting diantara lintasan-lintasan ini ialah glikolisis. Asam piruvat merupakan produk akhir dari lintasan ini.
            Organisme fotosintetik menggunakan cahaya untuk mengahasilkan energi dalam bentuk ATP melalui fotofosforilasi siklik dan nonsiklik. Mekanisme sintesis ATP di dalam sel hidup diterangkan dengan hipotesis kemiosmetik Mitchell.

Genetika Bakteri



Genetika adalah suatu cabang ilmu yang dinamis dan berkembang dengan cepat. Rekayasa dilakukan, suatu segi baru studi genetika, menjanjikan pada masyarakat baik perkembangan yang menguntungkan maupun kemungkinan timbulnya akibat-akibat yang membawa bencana.
a.         Pewarisan ciri dan keragaman
Disamping pewarisan ciri-ciri, yang menyebabkan adanya sifat-sifat yang tetap sebagaiman diperlihatkan oleh spesies-spesies biologis, progeni mengespresikan keragaman atau perubahan. Perubahan-perubahan ini berkaitan dengan dua sifat asasi sel atau organisme yaitu genotipe dan fenotipe. Genotipve mengacu pada komposisi genetis sel. Fenotipe ialah ekspresi genetive dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diamati yang khas bagi sel atau organisme yang bersangkutan. Genotive adalah suatu biakan sel biakan sel yang relatif konstan selama pertumbuhan, tetapi dapat berubah melalui mutasi. Perubahan ini dapat mengakibatkan berubahnya sifat-sifat yang dapat diamati, atau fenotive sel.
b.      Perubahan fenotive akibat perubahan lingkungan
Perubahan semacam ini tidak diwarisi melainkan terjadi bila beberapa keadaan dalam lingkungan berubah. Kembaliya pada fenitipe asli aslinya terjadi bila keadaan lingkungan yang semula pulih kembali.
c.      Perubahan genotipe
Genotipe suatu sel ditentukan oleh informasi genetis yang dikandung dalam kromosomnya. Kromosom terdiri dari gen-gen. Gen ialah suatu satuan fungsional yang temurun, menentukan pembentukan suatu polipeptide tertentu dan juga berbagai tipe RNA.
Mutasi adalah peristiwa yang jarang terjadi secara acak dan timbul secara spontan tanpa memperhatikan persyaratan lingkungan. Mutasi paling umum terjadi selama replikasi DNA. Beberapa mutasi terjadi sebagai akibat kerusakan yang ditimbulakan oleh cahaya ultra violet atau sinar X. Karena unsur-unsur ini merupakan bagian yang tak terhindarkan dari lingkungan. Unsur yang dapat mempertinggi laju mutasi disebut mutagen. Laju mutasi merupakan peluang bagi  suatu sel untuk beermutasi ketika terjadi pembelahan sel. Laju mutasi pada umunya didefinisikan sebagai jumlah rata-rata murasi per sel per pembelahan, dan dinyatakan sebagai pangkat pangkat negatif per pembelahan sel.
Tipe-tipe mutan bakteri
o   Mutan yang memperlihatkan toleransi yang meningkatkan terhindar unsur-unsur penghambatan, terutama antibiotik.
o   Mutan yang menunjukkan kemampuan fermentasi yang merubah, atau meningkatkan atau kekurangannya kapasitas untuk menghasilkan beberapa produk akhir.
o   Mutan yang mempunyai definsiensi akan nutrisi, yaitu membutuhkan medium yang lebih kompleks untuk pertumbuhannya ketimbang biakan aslinya.
o   Mutan yang memperlihatkan perubahan dari bentuk koloni atau kemampuan untuk menghasilkan pigmen.
o   Mutan yang menunjukkan perubahan pada sturktur permukaan dn komposisi selnya.
o   Mutan yang resisten terhadap aksi bakteriofage.
o   Mutan yang memperlihatkan beberapa perubahan pada ciri-ciri morfologis, misalnya hilangnya kemampuan untuk menghasilkan spora,kapsul, atau flagela.
Rekombinasi genetis ialah pembentukan suatu genotipe baru melalui pemilihan kembali gen-gen setelah teerjadinya pertukaran bahan genetis antara dua kromosom yang berbeda yang mempunyai gen-gen serupa.
Rekombinasi  genetis dihasilkan dari tiga tipe pemindahan gen:
v  Konjugasi, titik pemindahan gen antara sel-sel yang kontak satu dengan yang lain secara fisik.
v  Tranduksi, pemindahan gen dari suatu sel ke sel yang lain oleh bakteriofage.
v  Transformasi, pemindahan DNA bebas-sel atau telanjang dari satu sel ke sel yang lain.