Mengenai Saya

Foto saya
palembang, sumatera selatan, Indonesia
tak ada yang bisa ku bagi kepada kalian semua... semoga sedikit pengetahuan ku bermanfaat bagi kalian

Rabu, 02 November 2011

EPIDERMIS


EPIDERMIS

Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.
Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata. Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki ciri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-organisme patogenik.
Daun tumbuhan merupakan organ yang paling banyak dipelajari epidermisnya. Sebagian sel-sel epidermis dapat berbentuk khusus dan memiliki keistimewaan fisiologi, terutama bila memiliki fungsi tertentu. Sel-sel penjaga stomata berbentuk ginjal atau halter, tergantung dari spesies. Sel-sel ini dapat mengerut dan membesar, tergantung bagaimana aliran udara dan uap air diatur oleh tubuh daun. Pergerakan ini akan membuka atau menutup lubang stoma. Sebagian sel-sel epidermis juga dapat membentuk trikomata, yang biasa disebut awam sebagai "rambut" atau "bulu" pada tumbuhan. Jika terdapat di daun orang menyebutnya sebagai rambut daun dan jika terdapat di batang disebut rambut batang. Trikomata juga dapat mengeras menjadi duri.
Epidermis batang, terutama terlihat jelas pada pohon yang berkayu pokok, berfungsi maksimal pada waktu batang masih muda. Seiring dengan perkembangan organ, fungsi epidermis sebagai pelindung tergantikan oleh lapisan periderm yang membentuk pepagan (kulit kayu). Periderm tumbuh dari lapisan korteks di dalam/bawah epidermis dan dibentuk oleh kambium gabus. Periderm membentuk struktur kaya lignin atau suberin yang melindungi batang lebih jauh lagi daripada epidermis. Epidermis perlahan-lahan akan mati.


Ciri Umum Jaringan Epidermis:

*     Letak sel rapat
*     Selnya hidup
*     Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
*     Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
*     Dapat ditembus udara.
*     Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.



Ciri Khusus Jaringan Epidermis:

*      Terletak dilapisan paling luar
*      Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
*      Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
*      Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
*      Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
*      Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.


Epidermis tumbuhan merupakan jaringan yang terletak pada bagian terluar dari tubuh tumbuhan tersebut.
Fungsi Jaringan Epidermis:
*      Sebagai pelindung.
*      Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
*      Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
*      Epidermis daun untuk trasnpirasi.

Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan-jaringan dengan fungsi yang lebih khusus lagi.  Berikut adalah hasil-hasil modifikasi dari jeringan epidermis:
*      Stomata
*      Trikomata
*      Spina
*      Vilamen
*      Sel kipas
*      Sel kersik

Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
- Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
- Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
- Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

      Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor.
Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.

Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
  1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
  2.  Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
  3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
  1. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
  2. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
  3. Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
  4. Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

Trikomata
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut-rambut. Dijumpai pada seluruh organ daun, batang, bunga, buah, akar.
Berdasar jumlah sel penyusunnya, dibedakan menjadi :
*            Trikoma uniseluler (tunggal)
         Berupa sebuah sel, umumnya tidak bercabang tetapi kadang-kadang bercabang
*            Trikoma multiseluler (bersel banyak)
            Merupakan 1 deretan sel/beberapa lapis (deretan) sel. Ada yang terdiri dari bagian tangkai + bagian kepala; bercabang seperti pohon (dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang yang memanjang dan mendatar (stellate hairs).

Berdasar ada tidaknya fungsi sekresi, dibedakan menjadi :
a) Trikoma non glanduler (tanpa kelenjar)  sering disebut “ rambut biasa “ (rambut
pelindung) bila sel-selnya tidk berfungsi sebagai jaringan sekretoris.
Contoh :
*      Papillae (papila)  terdapat pada corolla/perhiasan bunga
*      Rambut uniseluler sederhana / multiseluler uniseriat umumnya dijumpai pad aLauraceae, Moraceae, Triticum, Hordeum, Gossypium(rambut biji), Ceiba pentandra (rambut buah).
*      Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara nyata sekali tidak bertangkai duduk disebut sisik bertangkai rambut berbentuk perisai (peltata)
*      Rambut multiseluler yang berbentuk bintang (stelata) atau berbentuk seperti tepat lilin (kandelabrum)
*      Rambut bintang pada Styrax officinalis, Hibiscus tiliaceus
*      Rambut kandelabrum pada Verbasum

Rambut-rambut pada akar (rambut akar) ~ adalah sel epidermis
berbentuk tabung memanjang, umumnya tidak bercabang, dinding tipis,
vakuola lebar, umumnya uniseluler kecuali pada Kalanchoe fedschenkoi
pada akar udara ditemukan rambut akar yang bercabang. Dihasilkan oleh
sel epidermis tertentu yang disebut trikoblast / sel berambut / sel pilifer.
Sel ini umumnya kurang memanjang dibandingkan sel epidermis yang
lain. Rambut akar dibentuk pada akar muda, di luar daerah meristematik.
Umumnya umur rambut akar singkat (beberapa hari). Dengan kematian
rambut akar dan bila sel tidak mengelupas dinding sel epidermis
menjadi bergabus dan berlignin.

b) trikoma glanduler /rambut kelenjar
Apabila selnya atau salah satu selnya mempunyai fungsi sekresi
sebagai sel/ jaringan sekretoris. Trikom yang terdiri dari bagian tangkai dan
kepala, umumnya fungsi sekresi di bagian kepala.

Fungsi trikoma pada masing-masing organ :
*       Pada akar : untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur-unsur hara
*      Pada daun : untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma kaya akan plasma)
*      Pada bunga : nectaria mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantu penyerbukan. Pada kepala putik mengeluarkan zat perekat ss mudah melekat terjadi penyerbukan pembuahan
*      Pada biji : biji menjadi ringan mudah diterbangkan oleh angin membantu penyebaran, mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji menyerap air biji lekas berkecambah dan tumbuh
*      Pada batang : untuk mengurangi penguapan dan untuk memanjat (Kaktus, Rotan).


Kegunaan Trikoma bagi manusia, antara lain :
*      Rambut biji kapas (Gossypium sp) bahan penting untuk textil
*      Rambut buah kapok (Ceiba pentandra) bahan kasur
*      Rambut kelenjar daun Mentha piperita bahan obat mengandung minyak permen
*      Rambut kelenjar daun teh (Camellia sinensis) aroma pada air teh

Beda antara Trikoma, Emergensia dan Spina
*      Trikoma : tonjolan pada permukaan organ yang dibentuk oleh sel epidermis mudah lepas
*      Emergensia : tonjolan pada permukaan organ yang tidak hanya dibentuk oleh sel-sel epitelium tetapi juga dibentuk oleh sel-sel sub epidermal, yaitu sel-sel atau jaringan-jaringan yang terdapat di daerah kortek.
Contoh :
@     tonjolan-tonjolan pada buah kecubung (Datura metel)
@     rambut-rambut pada kulit buah rambutan
@     duri tempel pada tanaman mawar masih agak mudah lepas
*      Spina : adalah duri dalam arti yang sebenarnya. Tonjolan pada permukaan epidermis yang dibentuk oleh sel-sel atau jaringan di daerah stele.
Contoh : duri pada batang Bougainviella spectabilis

Sel Kipas
Dijumpai pada Gramineae dan anggota Monocotyledoneae yang lain, kecuali Helobiae, berupa sel-sel berdinding tipis dengan vakuola yang besar, ukuran sel lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis. Sel-sel ini dapat terdapat di seluruh permukaan adaksial daun/berupa deretan sejajar yang terpisah di antara tulang-tulang daun. Sel-sel ini tersusun seperti kipas dan sel pusatnya adalah yang paling tinggi. Sel kipas mengandung banyak ar dan tanpa/hampir tidak mengandung kloroplas. Sel kipas berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan

Sel Kersik dan Sel Gabus
Pada Gramineae, terdapat di antara sel-sel epidermis. Yang memanjang yang disebut sel panjang terdapat juga yang dinamakan sel pendek. Sel pendek ini terdiri atas 2 tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Kedua macam sel ini sering dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun.
Sel silika mengandung badan-badan silika (SiO2) yang berbentuk bulatan, elips, halter/pelana. Dijumpai juga pada tanaman Cyperaceae, Equisetinae dan Ficus dan beberapa Monocotyledoneae lainnya. Kandungan silikon dalam sel muda rendah, akumulasinya tinggi pada sel yang mengalami proses penuaan.

 Sel gabus dinding selnya disisipi suberin (gabus). Fungsi sel gabus dan sel silika,  memperkuat batang, kulit batang menjadi keras.




                                

CHRYSOPHYTA

CHRYSOPHYTA

Chrysophyta atau ganggang keemasan (yunani, chrysos = emas) memiliki pigmen dominan karoten berupa xantofil yang memberikan warna keemasan. Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silika yang berperan sebagai cadangan minyak bumi dan pektin. Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah besifat eukariota dan sebagian lagi bersifat prokariota. Pada diatom (contohnya navicula) dinding selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian penutup atau epiteca. Cadangan makanan pada chrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.

Ciri Khusus:
·         Berwarna keemasan
·         Memiliki klorofil A dan C
·         Merupakan tumbuhan uniseluler dan multi seluler
·         Hidup secara fotoautotrof
·         Bentuk tubuh simetri bilateral(pennales) dan simetri radial(centrals)
·         Memiliki alat gerak berupa flagella
·         Umumnya tidak memiliki dinding sel
·         Habitat perairan tawar, perairan laut, perairan payau, dan tanah yang basah atau lembab.

Berdasarkan pada persediaan karbohidrat, struktur kloroplas dan heterokontous flagelanya maka divisi chrysophyta dibagi menjadi 3 kelas.

1.                  Xantophyceae (alga hijau-kuning)
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah. Susunan tubuhnya mempunyai 3 bentuk yaitu berbentuk sel tunggal (contohnya Botrydiopsis), berbentuk filamen (contohnya Tribonema) dan yang terakhir berbentuk tubular (contohnyavaucheria). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari pektin dan silika. Terdiri dari 2 bagian yang saling menutupi, seperti halnya pada tribonema,sp. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa 2 buah flagella yang tidak sama panjangnya, satu bagian terletak di ujung atau apikal dan bagian yang lain terletak pada bagian anteriornya. Cadangan makanan berupa krisolaminarin yaitu lutein.
Alga jenis ini mempunyai klorofil atau yang sering disebut dengan pigmen hijau daun dan xantofil atau pigmen kuning, karena itu warnanya hijau kekunung-kuningan. Contohnya adalah Vaucgeria. Vaucheria tubuhnya tesusun atas banyak sel yang bebentuk benang, bercabang tapi tidak bersekat. Filamen mempunyai banyak inti dan menyebar yang disebut dengan Coenocytic. Vaucheria tumbuh melekat pada substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Berkembang biak secaravegetatif dan generatif.
·               Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya inti di dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
·               Perkembang biakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum dan spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteredium, keduanya terdapat pada benang yang sama atau homotalus. Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkanspora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan kemudiantumbuh menjadi ganggang yang baru.
2.         Chrysophyceae (alga coklat-keemasan)
Ganggang ini kebanyakan hidup di air laut atau air tawar. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal (contohnya ochromonas) dan ada yang berbentuk koloni (contohnya synura). Umumnya ganggang ini tidak mempunyai dinding sel. Bila mempunyai dinding sel, biasanya terdiri dari lorika atau bisa juga tersusun dari lempengan silikon atau bisa juga dari cakram kalsium karbonat. Ganggang jenis ini mempunyai alat gerak yang berupa flagela yang tidak sama jumlahnya tiap marga. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.
Alga jenis ini mempunyai pigmen keemasan yang sering disebut dengan karoten, klorofil a,b, dan c, beta karoten, xantofil berupa lutein, dindinoxantin, fukoxantin, dan dinixantin. Contoh ochromonas. Ochromonas sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel yang digunakan sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut panjangnya tidak sama. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma dan nukleus. Ochromonas berkembang biak dengan membelah diri secara longitudinal dan dengan fragmentasi. Fragmentasi ada dua macam, yaitu:
·   Koloni memisah menjadi dua bagian atau lebih. Sel tunggal melepaskan diri dari koloni kemudian membentuk koloni yang baru.
·   Sporik, dengan membentuk zoospore dan statospora.

3.         Bacillariophyceae (alga diatomae)
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air tawar, air laut dan tanah-tanah yang lembab. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal dan ada juga yang berbentuk koloni dengan bentuk tubuh simetri bilateral (Pennales) dan simetri radial (Centrals).
Terdapat dinding sel yang disebut frustula yang tesusun dari bagian dasar yang dinamakan hipoteka dan bagian tutup dinamakan epiteka dan juga sabuk atau singulum. Frustula ini tersusun oleh zat pektin yang dilapisi oleh silikon. Cadangan makanan berupa tepung krisolaminarin.
Kelas Bacillariophyceae mempunyai alat gerak yang berupa flagel yang terdapat pada sperma. Isi sel berinti tunggal dan berinti diploid. Kelas Bacillariophyceae ini disebut juga kelas diatom. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Contoh: Navicula,sp. Tubuh Navicula terdiri atas dua bagian yaitu kotak atau hipoteka dan tutup atau epiteka. Diantara bagian kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembang biakan Navicula secara vegetatif dan generatif.
·   Perkembang biakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatom membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjtnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan baik kotak maupun tutup akan berfungsi sebagai tutup dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecildaripada sel anaknya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
·   Perkembang biakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet ini kemudian akan meninggalkan sela dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk kotak dan tutup yang baru.

Manfaat dari Chrysophyta:

Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit,membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringanhitam. Chrysophyta merupakan bagian yang terdiri dari fitoplankton. Naviculamerupakan fitoplankton dilaut sehingga dikenal sebagai grass of the sea. Beberapa hewanlaut kecil seperti udang-udangan dan larva ikan memperoleh karbohidrat, lemak, danprotein dari diatomae. Sisa diaromae yang telah mati berbentuk deposit yang disebuttanah diatoni. Tanah diaromae sering dimanfaatkan sebagai penyerap trinitrogliserin(TNT) pada bahan peledak, campuran semen, sebagai bahan penggosok, bahanpenyaring, solasi penyuling gasoline dan glukosa serta digunakan sebagai bahan untukpembuat jalan.