Mengenai Saya

Foto saya
palembang, sumatera selatan, Indonesia
tak ada yang bisa ku bagi kepada kalian semua... semoga sedikit pengetahuan ku bermanfaat bagi kalian

Kamis, 28 Februari 2013

Polisitemia


Polisitemia adalah penyakit kelainan pada darah, dimana penyakit ini disebabkan oleh produksi sel darah merah yang terlalu berlebih sehingga menyebabkan darah manuasi lebih kental. Akibatnya bisa penderita dapat merasa pusing, kesemutan, dan telinga berdenging. Akibat terparah bisa menyebabkan orang itu stroke, sakit jantung dan meninngal. Peyakit ini terbagi menjadi 2 kelompok yaitu polisitemia vera dan polisitemia skunder, polisitemia vera sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan apa penyebab pasti produksi sel darah merah itu tiba-tiba berlimpah. Sedangkan untuk polisitemia skunder biasanya disebabkan oleh  perokok atau orang yang tinggal di daerah pegunungan. Selain dua faktor di atas polisitemia juga dapat disebabkan oleh faktor dehidrasi, dimana tubuh kekurangan cairan sehingga darah mengenta yang demikian dinamakan polisitemia relatif dapat diatasi dengan segera menyeimbangkan cairan dalam tubuh.

Adakah kemungkin pada perokok pasif untuk menderita polisitemia?
Kemungkinan selalu ada, tapi ditinjau dari seberapa sering atau seberapa intens seorang perokok pasif ini dekat dengan perokok aktif. Jika terlalu sering dekat dengan perokok aktif maka dapat dipastikan perokok pasif ini tadi menghirup asap rokok lebih banyak maka dapat disimpulkan besar kemungkinan untuk menderita polisitemia. Tapi apabila perokok pasif ini hanya sesekali saja atau tidak terlalu sering dekat dengan perokok aktif maka kemungkinan itu kecil.

Kandungan apa saja pada rokok yang menyebabkan orang menderita polisitemia?
Menurut analisa kelompok kami jika di tinjau dari pengertian penyakit polisitemia itu sendiri yaitu “suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darah merah yang berlebihan oleh sumsum tulang”. Maka bukan kandungan dari rokok tersebut melaikan “asap rokok” dimana mnurut info yang kami dapat menyatakan “asap rokok itu mengandung karbon monoksida. Karbon monoksida adalah bahan kimia beracun yang biasanya ditemukan dalam asap buangan mobil”. Hal inilah yang kemudian bisa menurunkan jumlah oksigen dalam darah maka terjadilah kondisi hipoksia. Maka tubuh akan menyeimbangkan keadaan kekurangan oksigen tersebut lalu memproduksi oksigen lebih banyak dengan memproduksi sel darah merah lebih banyak dan otomatis darah akan lebih kental. Faktor inilah yang menyebabkan seseorang menderita polisitemia.

Mengapa orang yang tinggal dipegunungan berpeluang menderita polisitemia skunder?
Seperti yang telah kita ketahui pada daerah dataran tinggi atau pegunungan kadar oksigen itu semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena tekanan udara di pegunungan lebih rendah. Karena ada penurunan tekanan diakibatkan posisi gunung yang berada jauh lebih tinggi dari dataran rendah. Dengan keadaan yang demikian maka tubuh yang kekurangan oksigen tadi akan meminta suplai oksigen lebih banyak agar tidak terjadi hipoksia. Di dalam tubuh yang banyak mengandung oksigen adalah sel darah merah. Dengan banyaknya suplai sel darah merah ke dalam tubuh yang berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh tadi, maka darah pun menjadi kental. Hal inilah yang menyebabkan polisitemia skunder.

Siapa saja yang dapat tekena penyakit polisitemia?
Polisitemia Vera (PV) biasanya mengenai penderita saat berumur 40-60 tahun, walaupun kadang-kadang (sebanyak 5%) ditemukan pada mereka yang berusia lebih muda; angka kejadian untuk PV ialah 7: 1.000.000 penduduk dalam ssetahun. Penyakit ini didapatkan dua kali lebih banyak pada wanita, dan dapat terjadi pada semua ras/bangsa. Sedangkan untuk Polisitemia sekunder belum diketahui  usia berapa yang dapat menderita polisitemia skunder ini, dan menurut pemikiran kami tidak diketahuinya usia penderita polisi temia skunder ini disebabkan oleh tergantung faktor eksternal yang mempengaruhi si penderita, jika penderita sedari muda telah mengalami faktor-faktor eksternal yang dapat memungkinkan timbulnya polisitemia skunder tersebut maka dapat terjadi sedari muda dan sebaliknya.

Adakah hubungan antara hipertensi dan polisitemia ?
Ada. Polisitemia ini merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi dimana pembuluh darah sebagai sarana transformasi menjadi penuh/sesak karena produksi sel darah yang berlebihan. Ibarat jalan raya, arus lalu lintas tidak lancar. Sel-sel darah terpaksa berjalan pelan, yang lebih berat lagi dapat meyebabkan macet. Kemacetan tentu sering di jalan yang kecil, begitu juga darah sering macet/ menyumbat pembuluh darah kecil seperti di pembuluh darah jantung sehingga dapat menimbulkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Bagaimana cara mengurangi sel darah merah yang berlebihan (kental) pada penderita polisitemia ?
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi sel darah merah yang berlebihan pada penderita polisitemia, yaitu :
·         Flebotomi, adalah terapi utama pada polisitemia vera. Flebotomi mungkin satu-satunya bentuk pengobatan yang diperlukan untuk banyak pasien, kadang-kadang selama bertahun-tahun dan merupakan pengobatan yang dianjurkan. Pada flebotomi, sejumlah kecil darah diambil setiap hari sampai nilai hematokrit (proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah) mulai menurun. Jika nilai hematokrit sudah mencapai normal, maka darah diambil setiap beberapa bulan, sesuai dengan kebutuhan. Untuk satu kali pengambilan darah, biasanya dikeluarkan kira-kira 300 cc. Jika diperlukan, dapat diulangi lagi sesuai kebutuhan.Terapi ini sebenarnya hanya bersifat menahan dan mengontrol eritrosit, sehingga pasien bisa terhindar dari komplikasi penyakit artinya pasien harus "membuang darah" seumur hidupnya.
·         Kemoterapi Hidroksiurea untuk menekan produksi sel darah di sumsum tulang. Penggunaan golongan obat alkilasi sudah banyak ditinggalkan atau tidak dianjurkan lagi karena efek leukemogenik dan mielosupresi yang serius.

Berapa lama tubuh mampu bertahan akibat polisitemia mulai dari yang paling ringan sampai ke yang fatal?
Bahwa kelainan polisitemia ini terbagi atas dua macam yaitu polisitemia sekunder, polisitemia yang disebabkan oleh kondisi dimana sumsum tulang memproduksi sel darah merah berlebih sebagai respon dari kurangnya kadar oksigen di dalam tubuh. Kekurangan oksigen dapat disebabkan oleh penyakit paru kronik seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), penyakit ginjal, sindroma cushing, hemangioblastoma, dan seseorang yang berada di ketinggian, perokok yang berlebihan. Namun polisitemia sekunder ini dapat kembali normal asalkan penyebabnya diatasi (ringan).
Polisitemia vera/primer disebabkan kelainan genetic, kondisi ini dimana sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah dan Tubuh tidak memiliki gen untuk menghentikan pertumbuhan sel darah merah. Bisa jadi tubuh bahkan terus memerintahkan sel darah merah untuk terus berkembang. Kasus polisitemia cukup banyak ditemukan di Indonesia. Polisitemia vera bisa menyerang pria atau wanita dari usia 20-40 tahun dan resikonya, bisa mencetuskan penggumpalan darah dan kemudian memicu penyumbatan pada jantung. Bisa juga berujung pada stroke dan masalah pada paru-paru. meski jarang terjadi, polisitemia juga bisa mencetuskan kanker darah atau leukimia Sayangnya belum ada cara yang dapat menyembuhkan pasien. Namun, pasien harus diobati untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Jadi pasien dapat kapan saja mengalami kematian (fatal).